Cultural Event: Mekare Kare
30 May 2023
There’s an interesting ritual that’s taking place this month in the ancient village of Tenganan in Karangasem, East Bali. Renowned for its unique Bali Aga traditions, the villagers here still honour practices that date back to the 14th century, and one of them is a ritual called Merkare-kare, or Perang Pandan in Bahasa Indonesia.
This ceremony is fascinating and is a must-see for visitors to Bali. Using thorny pandan leaves as “weapons”, bare-breasted male villagers will “fight” one another in a ring surrounded by cheering spectators, other villagers and photographers. The “fight” is held to honour the Hindu God of War and Sky, Lord Indra, and has no vicious or cruel intent.
Instead, young, bare-breasted males wearing traditional Balinese kamen or sarong and headgear will enter the ring to collide with one another using their thorny pandan clubs. The purpose of the fight is to draw a little blood from the backs of one another. Once this is achieved, the fighters will separate with no hard feelings and another set of fighters will enter the ring.
The merkare-kare ritual is held on different dates each year, according to the Balinese calendar. If you’d like to witness this unique coming-of-age ritual while you’re here in Bali, do speak with a member of our team and we’ll do our best to make arrangements for you.
Sebuah tradisi menarik akan berlangsung di bulan Juni di desa Tenganan di Karangasem, Bali Timur. Terkenal dengan tradisi Bali Aga yang unik, penduduk desa di sini masih menghormati tradisi yang berasal dari abad ke-14, dan salah satunya adalah ritual yang disebut Merkare-kare, atau Perang Pandan dalam Bahasa Indonesia.
Upacara ini menarik dan wajib ditonton bagi pengunjung ke Bali. Dengan menggunakan daun pandan berduri sebagai “senjata”, penduduk desa laki-laki bertelanjang dada akan “bertarung” satu sama lain dalam arena yang dikelilingi oleh penonton yang bersorak-sorai, penduduk desa dan fotografer. "Pertarungan" diadakan untuk menghormati Dewa Perang dan Langit Hindu, Dewa Indra, dan tidak memiliki niat jahat atau kejam.
Sebaliknya, laki-laki muda bertelanjang dada yang mengenakan kamen atau sarung tradisional dan udeng khas Bali akan memasuki arena untuk saling beradu menggunakan pandan berduri mereka. Tujuan pertarungan adalah untuk mengambil sedikit darah dari punggung satu sama lain. Setelah ini tercapai, petarung akan berpisah tanpa rasa dendam dan petarung lainnya akan memasuki arena.
Ritual merkare-kare diadakan pada tanggal yang berbeda setiap tahunnya, menurut penanggalan tradisional Bali. Jika Anda ingin menyaksikan ritual yang unik ini saat Anda berada di Bali, silakan berbicara dengan anggota tim kami dan kami akan melakukan yang terbaik untuk mengaturnya untuk Anda.
Bali Spirit Festival 2023 Next
Ubud Food Festival 2023