Cultural Event: Saraswati Day

This 16 December, the Balinese will celebrate Saraswati Day, one of the most important religious celebrations in the Balinese calendar, with many ceremonies held throughout the day and all over the island.

Saraswati Day is a celebration named after the Goddess Saraswati who is the symbol of knowledge, arts, wisdom and learning. On this day, offerings and prayers are presented in temples, homes, schools, and offices as well as books and sacred texts, regarded as sources of knowledge. Held once every 210 days, ceremonies are usually conducted in the morning as the Goddess is believed to return to Heaven in the afternoon.

The day after Saraswati is Banyu Pinaruh, a day dedicated to cleansing. On this day, the Balinese will head towards the sea, sacred waterfalls or river to cleanse themselves and offer prayers to the Goddess before returning to their family homes to prepare and enjoy a family feast.

Pada tanggal 16 Desember ini masyarakat Bali akan merayakan Hari Saraswati, salah satu perayaan keagamaan terpenting dalam kalender Bali, dengan banyak upacara yang diadakan sepanjang hari di pulau Bali.

Hari Saraswati adalah perayaan untuk Dewi Saraswati yang merupakan simbol pengetahuan, seni, kebijaksanaan dan pembelajaran. Pada hari ini, persembahan dan doa dipersembahkan di Pura, rumah, sekolah, antor serta buku dan teks suci, yang dianggap sebagai sumber ilmu pengetahuan. Diadakan setiap 210 hari sekali, upacara biasanya dilakukan pada pagi hari karena diyakini Dewi akan kembali ke Surga pada sore harinya.

Sehari setelah Saraswati adalah Banyu Pinaruh, hari yang didedikasikan untuk pembersihan. Pada hari ini, masyarakat Bali akan menuju ke Pantai, air terjun atau sungai untuk membersihkan diri dan memanjatkan doa kepada Dewi sebelum kembali ke rumah keluarganya untuk mempersiapkan dan menikmati perayaan bersama keluarga.