Tri Hita Karana is a Balinese Hindu concept that relates three sources of harmony and balance, between humanity and God almighty (Parhyangan), between humans and humans (Pawongan), and between humans and the environment (Palemahan). These three sources are important to the Balinese community in order to create harmony and to give balance in life.

Prime Plaza Hotel Sanur – Bali is proud to announce that we have been awarded Platinum at the Tri Hita Karana award, the highest category in the award. Tri Hita Karana accreditation is organized by the Tri Hita Karana Bali foundation and is fully supported by the Bali Government. The award recognizes the above practices that the hotel has incorporated into its business practices in order to work in a peaceful and harmonious way.

There are five categories of the awards: Bronze, Silver, Gold, Emerald, and Platinum. It is indeed a great privilege to be awarded Platinum; it showcases how serious Prime Plaza Hotel Sanur - Bali is in constantly maintaining the environmental aspects of life amongst the community. Our General Manager, Mr. Stuart Bolwell says, "We are committed towards supporting the Tri Hita Karana’s principles in our daily operation, in order to preserve local values, protect the environment and to contribute towards the local community.

Tri Hita Karana merupakan konsep kehidupan Hindu di Bali yang tediri dari tiga sumber hubungan yang harmonis dan seimbang antara manusia dan tuhan (Parhyangan), antara manusia dan manusia (Pawongan), serta manusia dan lingkungan (Palemahan). Menjaga hubungan ketiga hal tersebut merupakan hal yang sangat penting agar tercipta keharmonisan dan memberi keseimbangan dalam hidup. 

Prime Plaza Hotel & Suites Sanur - Bali dengan senang hati mengumumkan bahwa kami telah menerima penghargaan Platinum dalam Tri Hita Karana Award. Tri Hita Karana Award dan penilaian akreditasinya diselenggarakan oleh Yayasan Tri Hita Karana Bali dan didukung penuh oleh Pemerintah Bali. Penghargaan ini ditujukan bagi hotel - hotel yang menjalankan konsep keseimbangan tiga hal diatas dalam menjalankan bisnisnya dengan tujuan untuk damai dan harmonis. 

Ada lima kategori penghargaan: Bronze, Silver, Gold, Emerald dan Platinum. Suatu kehormatan bagi kami karena telah diberikan penghargaan Emerald dan ini membuktikan kesungguhan kami dalam menjaga aspek lingkungan hidup, kehidupan rohani, dan hubungan antara anggota masyarakat dan para staf secara terus menerus. 

General Manager kami, Bapak Stuart Bolwell mengatakan, "Kami berkomitmen untuk mendukung prinsip-prinsip Tri Hita Karana dalam kegiatan sehari-hari di hotel kami untuk melestarikan nilai-nilai lokal, melindungi lingkungan, dan memberikan kontribusi terhadap masyarakat setempat.  

The Balinese believe that Kuningan day is the day when their ancestors return to heaven after visiting the earth during Galungan celebration. They make offerings to be given to the ancestors on their farewell day. The offerings include yellowed rice (Kuningan is derived from the word kuning which means yellow) which is placed in a small “bowl” made of coconut leaves. Other common offerings a seeds, fish and fruit like papaya and cucumber. The yellow rice is the symbol of human’s gratitude towards God for all the life, joy, wealth, health and prosperity given. The bowls are decorated with a small figures of shadow puppets which represents angels that bring joy and wealth to earth.

It is also said that on Kuningan day Ida Sang Hyang Widhi (God) is blessing and giving prosperity to the whole world. Many people believe that the celebration should be done before noon, before gods and goddess’ return to the heavens to continue their asceticism.
On Kuningan day you can see  tamiang and endongan  decorations hanging outside homes and temples.

In some villages, especially in Gianyar region, Barongs or ngelawangs – lion like creatures – are going from house to house followed by kids playing traditional Balinese music instruments. If a barong arrives in front of your house, you should give an offering called canang with sesari (money) on it, after receiving the offering; the barong will dance and bless your house and your family.

Orang Bali percaya bahwa hari Kuningan adalah hari ketika leluhur mereka kembali ke surga setelah mengunjungi bumi selama perayaan Galungan. Mereka memberikan persembahan untuk diberikan kepada para leluhur pada hari perpisahan. Persembahan yang diberikan berupa nasi kuning (Kuningan berasal dari kata kuning) yang ditempatkan dalam "mangkuk" kecil yang terbuat dari daun kelapa. Persembahan umum lainnya adalah kacang-kacanganan yang digoreng, ikan dan buah-buahan seperti pepaya dan mentimun. Beras kuning adalah simbol rasa terima kasih manusia kepada Tuhan untuk semua kehidupan, sukacita, kesehatan dan kemakmuran yang diberikan. Mangkuk-mangkuk itu dihiasi dengan figur-figur kecil  yang mewakili malaikat yang membawa sukacita dan kemakmuran ke bumi.

Dikatakan pula bahwa pada hari Kuningan Ida Sang Hyang Widhi (Tuhan) memberkati dan memberikan kemakmuran bagi seluruh dunia. Banyak orang percaya bahwa perayaan ini harus dilakukan sebelum tengah hari, sebelum para dewa dan dewi kembali ke surga.
Pada hari Kuningan Anda dapat melihat dekorasi tamiang dan endongan yang tergantung di luar rumah dan Pura.

Di beberapa desa, terutama di wilayah Gianyar, tradisi ngelawang atau barong singa ditampilkan dari rumah ke rumah yang dilakukan oleh anak-anak yang memainkan alat musik tradisional Bali. Jika barong tiba di depan rumah Anda, Anda harus memberikan persembahan yang disebut canang dengan sesari (uang) di atasnya, setelah menerima persembahan; barong akan menari dan memberkati rumah Anda dan keluarga Anda.

Prime Plaza Hotel Sanur - Bali is continually contributing to society, one of our charitable foundations we support is the Yayasan Bina Ekklesia.

We visited Yayasan Bina Ekklesia on December 13th, 2018 as one of charity activities in conjunction with Christmas celebration. The foundation is located in Denpasar, about 15 minute drive from Prime Plaza Hotel Sanur - Bali and is home to over 25 children and adolescents, these children all live under the one roof ranging from ranging from 4 - 20 years old. Coming from West Sumba, a beautiful yet very dry island to the east of Bali, the children are from poverty stricken families who struggle on a daily basis. This situation often leads to child abandonment, abuse and neglect, and forces many children onto the streets, creating an ever growing population of "Social Orphans".

Ekklesia was established in an effort to improve the plight of these children. The foundation provides quality nutrition, a clean, safe place to live and equips the children with proper education and life skills. Their aim is to raise a better generation, who are prepared to be significant contributors to their society and prevent them turning to the streets to beg. We've been supporting them with their needs such as foods, books, and other facilities. In our last visit, we also took our magician to entertain the kids! It’s such a pleasure to see their smiling happy faces. If you would like to donate to this special cause either in cash or with educational books or even clothes, we will be more than happy to assist.

Prime Plaza Hotel & Suites Sanur - Bali secara berkelanjutan memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui beberapa kegiatan sosial, salah satunya adalah melalui kegiatan amal. Salah satu yayasan yang telah  kami Bantu adalah Yayasan Bina Ekklesia.

Kami mengunjungi Yayasan Bina Ekklesia pada tanggal 13 December 2018 dalam rangka berbagi kebahagiaan untuk menyambut hari natal. Yayasan ini terletak di Denpasar, sekitar 15 menit dari Prime Plaza Hotel & Suites Sanur dan merupakan rumah 25 anak-anak dan remaja, mulai dari 4 - 20 tahun. Anak - anak ini berasal dari Sumba Barat, sebuah pulau yang indah namun sangat kering.  Anak-anak ini berasal dari keluarga yang tidak mampu yang setiap hari berjuang untuk bertahan hidup. Keadaan ini sering menyebabkan anak-anak diabaikan, terlantar dan bahkan menjadi korban kekerasan. 
 
Ekklesia didirikan dalam upaya untuk memperbaiki nasib anak-anak ini. Yayasan ini memberikan makanan dengan nutrisi yang baik, tempat yang bersih dan aman untuk ditinggali serta membekali anak-anak dengan pendidikan dan keterampilan hidup. Tujuan mereka adalah untuk meningkatkan generasi yang lebih baik, dipersiapkan untuk menjadi bagian dari masyarakat yang lebih baik dan mencegah mereka turun ke jalanan untuk mengemis. Kami telah mendukung mereka dengan kebutuhan mereka seperti makanan, buku, dan fasilitas lainnya. Pada kunjungan ini kami juga menghibur anak-anak terserbut dengan pertunjukan sulap. Senang sekali rasanya kami bisa membantu dan membuat mereka tersenyum. Anda juga dapat ikut serta dalam kegiatan amal ini dengan menyumbangkan dana, peralatan belajar maupun pakaian yang masih layak pakai. Kami akan dengan senang hati menerima dan menyampaikan sumbangan anda kepada mereka yang membutuhkan.

Bali Zoo does it again with another first in elephant experiences. Their new Elephant Mud Fun half-day package allowing guests to get down and dirty with their friendly Sumatran elephants while discovering all about their behavior and habitat from their experienced mahout handlers. 

You’ll learn interesting facts such as, it is very common to find elephants basking in mud during the summer months because their high body temperature generates a great deal of metabolic heat. With no sweat glandsto relieve their internal thermometers they rely on mud to stay cool and protect themselves from the heat of the sun because even though their hide looks tough, elephants can actually get sunburned.

Get an exclusive offer form us to experience this, please contact our Guest Relation for more information and booking.

Bali Zoo kembali membuka program baru yang sangat menarik! Paket setengah hari Elephant Mud Fun dibuat bagi mereka yang ingin mencoba pengalaman baru. Menghabiskan waktu bersama gajah-gajah Sumatra yang ramah sambil mempelajari semua tentang perilaku dan habitat mereka bersama para pawang yang berpengalaman.

Anda akan mempelajari fakta-fakta menarik seperti, sangat umum untuk menemukan gajah berjemur di lumpur selama musim panas karena suhu tubuhnya yang tinggi dan menghasilkan panas metabolisme yang besar. Tanpa kelenjar keringat untuk meredakan termometer internal mereka, mereka bergantung pada lumpur agar tetap dingin dan melindungi diri dari panasnya matahari karena meskipun kulitnya terlihat keras dan tebal, kulit gajah sebenarnya bisa terbakar matahari.

Dapatkan penawaran eksklusif dari kami untuk pengalaman yang seru ini, silahkan menghubungi reception kami untuk informasi dan pemesanan lebih lanjut.

Check out a review that was recently posted on TripAdvisor. To post a review and read more reviews, please visit our TripAdvisor page.

Di bawah ini merupakan ulasan untuk Prime Plaza Hotel Sanur yang baru-baru ini di unggah di Trip Advisor.

1. "Hebat!" oleh Menno1962
Kamar yang bagus di dekat kolam renang, pelayanan yang baik dari staf yang sangat ramah. Mereka menyediakan bus antar-jemput ke Sanur dan beach club.

2. "Hotel yang Sangat Baik" oleh willemkegroningen
Hotel yang bagus, staf yang ramah, bersih, setiap hari sebotol air minum di sediakan dikamar. Bus gratis ke pantai pada jam yang telah di jadwalkan. Layanan taksi, dan kami menyukai Paradise Spa!
Jika kami pergi ke Bali lagi kami pasti akan memesan hotel ini lagi!

Bagaimana Anda menilai kami? Bagi pengalaman Anda disini : Klik Disini